Indonesia begitu kaya dengan destinasi unik. Salah satu
buktinya bisa traveler lihat di Aceh Selatan. Tepatnya di Kota
Tapaktuan, ada tapak kaki raksasa berukuran panjang 6 meter.
Destinasi ini berkaitan erat dengan asal muasal nama Kota Tapaktuan. Legenda lokal yang diceritakan secara turun temurun menyebutkan bahwa itulah tapak kaki Syech Tuan Tapa, seorang pertapa sakti bertubuh raksasa.
Konon ceritanya, Tuan Tapa berhasil mengalahkan naga raksasa dan menyelamatkan putri raja yang kemudian menjadi cikal bakal masyarakat Tapaktuan. Tapak ini masih ada sampai sekarang.
Destinasi ini berkaitan erat dengan asal muasal nama Kota Tapaktuan. Legenda lokal yang diceritakan secara turun temurun menyebutkan bahwa itulah tapak kaki Syech Tuan Tapa, seorang pertapa sakti bertubuh raksasa.
Konon ceritanya, Tuan Tapa berhasil mengalahkan naga raksasa dan menyelamatkan putri raja yang kemudian menjadi cikal bakal masyarakat Tapaktuan. Tapak ini masih ada sampai sekarang.
2
Gereja Berbentuk Kuil di Medan
Beralih sedikit ke Medan, ada sebuah destinasi unik lainnya. Ada gereja yang bentuknya menyerupai sebuah kuil Hindu. Gereja ini bernama Gereja Graha Maria Annai Velangkani.
Bangunan gereja tersebut bernuansa seperti kuil karena memang dibangun oleh pendatang dari Tamil, India Selatan yang menganut agama Katholik. Gereja yang beralamat di Jl Sakura III No 10, Tanjung Selamat, Medan ini berbentuk menara yang terdiri dari dua tingkat.
Lantai dasarnya dijadikan sebagai aula dan lantai atas dipakai sebagai ruang ibadah. Di dalamnya ada relief-relief yang menceritakan peristiwa penyaliban Yesus Kristus. Sungguh unik!
3
Pagoda Ala Myanmar di Berastagi
Tak jauh dari Medan, di Kota Berastagi ada destinasi
wisata yang tak kalah unik. Di kota berhawa sejuk ini, traveler bisa
menjumpai bangunan yang mirip Pagoda Shwedagon di Myanmar.
Pagoda emas ini berlokasi di Taman Alam Lumbini. Pagoda emas di Berastagi ini merupakan replika yang ada di Myanmar.
Tidak main-main, pagoda berikut mendapat predikat sebagai dari MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia, dan termasuk replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara. Sayang untuk dilewatkan ketika sedang berkunjung ke Kota Berastagi.
Pagoda emas ini berlokasi di Taman Alam Lumbini. Pagoda emas di Berastagi ini merupakan replika yang ada di Myanmar.
Tidak main-main, pagoda berikut mendapat predikat sebagai dari MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia, dan termasuk replika tertinggi nomor dua di Asia Tenggara. Sayang untuk dilewatkan ketika sedang berkunjung ke Kota Berastagi.
4
Danau Biru Kaolin di Pulau Bangka
Pulau Bangka menyimpan destinasi wisata yang tak kalah unik. Danau berwarna biru ini punya pemandangan bak di Eropa. Bahkan beberapa waktu yang lalu danau ini sempat membuat heboh sosial media karena disebut-sebut mirip dengan pemandangan di Islandia.
Namanya adalah Danau Biru Kaolin. Latar belakang danau yang putih berbukit-bukit, serta airnya yang biru sungguhlah cantik. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk berfoto-foto ria.
Danau ini ternyata adalah bekas galian tambang Kaolin. Letaknya berada di Desa Air Bara, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5
Masjid Putih Telur dari Pulau Penyengat
Destinasi tak kalah unik berasal dari Pulau Penyengat,
Kepulauan Riau. Ada sebuah masjid yang dibangun dengan menggunakan putih
telur.
Masjid ini bernama Masjid Raya Sultan Riau, umurnya sudah mencapai 200 tahu lebih. Sejarahnya, untuk memperkuat beton bagian kubah, menara dan bagian tertentu lainnya digunakan putih telur dan kapur sebagai bahan perekat.
Pertama kali dibangun pada tahun 1803 dengan luas 18x20 meter, masjid ini masih berdiri dengan kokoh hingga sekarang. Masjid ini menjadi destinasi wisata religi di Kepulauan Riau.
Masjid ini bernama Masjid Raya Sultan Riau, umurnya sudah mencapai 200 tahu lebih. Sejarahnya, untuk memperkuat beton bagian kubah, menara dan bagian tertentu lainnya digunakan putih telur dan kapur sebagai bahan perekat.
Pertama kali dibangun pada tahun 1803 dengan luas 18x20 meter, masjid ini masih berdiri dengan kokoh hingga sekarang. Masjid ini menjadi destinasi wisata religi di Kepulauan Riau.
6
Surfing Gelombang Bono di Sungai Kampar
Surfing di laut, itu biasa. Indonesia menawarkan surfing
di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Di Sungai Kampar ada Gelombang
Bono, pertemuan laut pasang dengan muara sungai menghasilkan gelombang
seperti di laut.
Fenomena alam gelombang Bono biasanya terjadi saat bulan purnama, setiap tanggal 10-20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab) atau pada kisaran bulan Agustus-Desember tanggalan Masehi.
Tinggi gelombang Bono bisa mencapai 6 meter, dan kecepatannya mencapai 40 km/jam. Para surfer bisa menguji nyali dengan menunggangi gelombang lewat permainan Berkudo Bono.
Fenomena alam gelombang Bono biasanya terjadi saat bulan purnama, setiap tanggal 10-20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab) atau pada kisaran bulan Agustus-Desember tanggalan Masehi.
Tinggi gelombang Bono bisa mencapai 6 meter, dan kecepatannya mencapai 40 km/jam. Para surfer bisa menguji nyali dengan menunggangi gelombang lewat permainan Berkudo Bono.
7
Danau Sebening Kaca di Jambi
Beranjak ke Jambi, traveler akan menemukan destinasi
cantik yang mungkin tak ada duanya di Indonesia. Ada danau sebening kaca
di kaki Gunung Kerinci.
Danau ini bernama Danau Kaco, karena memang air danau ini sangat jernih seperti kaca. Sampai-sampai traveler bisa melihat hingga ke dasar danau yang dipenuhi batang-batang kayu.
Untuk menuju ke destinasi satu ini, traveler mesti menyiapkan fisik yang cukup prima. Trekking selama kurang lebih 2,5 jam harus ditempuh oleh traveler yang ingin menikmati keindahannya. Namun semuanya akan terbayar lunas begitu melihat pemandangan spektakuler danau sebening kaca ini.
Danau ini bernama Danau Kaco, karena memang air danau ini sangat jernih seperti kaca. Sampai-sampai traveler bisa melihat hingga ke dasar danau yang dipenuhi batang-batang kayu.
Untuk menuju ke destinasi satu ini, traveler mesti menyiapkan fisik yang cukup prima. Trekking selama kurang lebih 2,5 jam harus ditempuh oleh traveler yang ingin menikmati keindahannya. Namun semuanya akan terbayar lunas begitu melihat pemandangan spektakuler danau sebening kaca ini.
8
Badak Jawa Super Langka
Indonesia punya badak super langka di dunia yaitu Badak
Jawa (Rhinoceros sondaicus). Data dari WWF menyebutkan tinggal ada 60
ekor di dunia, padahal dulu badak ini banyak terdapat di Asia Tenggara.
Perburuan cula di masa lampau membuat badak Jawa terancam kepunahan. Habitat terakhirnya adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Wisatawan sering datang kesana untuk menjelajah hutan dan pulau, namun sudah sangat sulit untuk bertemu badak.
Badak bisa mencium manusia dari kejauhan dan menghindari manusia. Jejak rekamnya hanyalah terpantau dari kamera jebakan yang merekam dan memotret kalau badak ini lewat.
Perburuan cula di masa lampau membuat badak Jawa terancam kepunahan. Habitat terakhirnya adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Wisatawan sering datang kesana untuk menjelajah hutan dan pulau, namun sudah sangat sulit untuk bertemu badak.
Badak bisa mencium manusia dari kejauhan dan menghindari manusia. Jejak rekamnya hanyalah terpantau dari kamera jebakan yang merekam dan memotret kalau badak ini lewat.
9
Seragam Jenderal Bintang 5 Nan Langka
Dimana-mana, jenderal itu mentok bintang 4. Tapi di
Indonesia ada yang namanya jenderal bintang 5. Unik banget, ini dia
jenderalnya jenderal.
Wisatawan bisa melihat seragam jenderal bintang 5 yang sangat langka di Museum Satria Mandala, Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, ada 3 orang yang punya seragam jenderal bintang 5.
Mereka adalah Jenderal Soedirman, Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto. Untuk ukuran dunia sekalipun, jenderal bintang 5 ini sangat langka.
Wisatawan bisa melihat seragam jenderal bintang 5 yang sangat langka di Museum Satria Mandala, Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, ada 3 orang yang punya seragam jenderal bintang 5.
Mereka adalah Jenderal Soedirman, Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto. Untuk ukuran dunia sekalipun, jenderal bintang 5 ini sangat langka.
10
Gunung Padang, Calon Piramida Terdahsyat
Piramida Giza atau Aztec mungkin adalah yang paling
terkenal untuk wisatawan dunia. Tapi tidak lama lagi mereka akan punya
saingan berat dari Indonesia.
Piramida Gunung Padang di Cianjur sudah diakui oleh para arkeolog dunia sebagai bukti peradaban yang sangat kuno. Para ilmuwan masih melakukan proses penggalian untuk mengungkapkan bentuk utuhnya.
Meski begitu, tempat ini sudah bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Kalau berkunjung ke sana, jangan jahil ya tangannya. Biarkan aneka bebatuan tetap pada tempatmya.
Piramida Gunung Padang di Cianjur sudah diakui oleh para arkeolog dunia sebagai bukti peradaban yang sangat kuno. Para ilmuwan masih melakukan proses penggalian untuk mengungkapkan bentuk utuhnya.
Meski begitu, tempat ini sudah bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Kalau berkunjung ke sana, jangan jahil ya tangannya. Biarkan aneka bebatuan tetap pada tempatmya.
11
Pulau Berbentuk Love di Situ Patenggang
Situ Patenggang atau disebut juga Situ Patengan di dekat
Kawah Putih, Bandung, punya danau dengan pulau yang unik. Di tengah
danau, ada Pulau Asmara. Tentu ada alasan tersendiri mengapa dinamakan
demikian.
Jika dilihat dari langit, pulau ini memang berbentuk 'love'. Mitos pun menempel lekat dengan pulau yang berada di tengah danau ini.
Di tengah pulau ini terdapat pula Batu Cinta, dengan legenda cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mitosnya, pasangan yang datang ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka cinta keduanya akan abadi
Jika dilihat dari langit, pulau ini memang berbentuk 'love'. Mitos pun menempel lekat dengan pulau yang berada di tengah danau ini.
Di tengah pulau ini terdapat pula Batu Cinta, dengan legenda cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mitosnya, pasangan yang datang ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka cinta keduanya akan abadi
12
Altar Tionghoa di Makam Wali Songo Cirebon
Indonesia punya cerita damainya kehidupan antarumat
beragama yang menarik untuk wisatawan. Tahukah Anda, di makam Sunan
Gunung Jati di Cirebon, ada altar untuk peribadatan etnis Tionghoa.
Sunan Gunung Jati adalah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. Umat Tionghoa sejak dulu juga menghormatinya.
Istri Sunan Gunung Jati adalah bangsawan China bernama Ong Tien Nio. Dia meninggal usai melahirkan anak pertama Sunan Gunung Jati dan dimakamkan di tempat yang sama dengan Sunan Gunung Jati.
Warga Tionghoa membangun altar untuk menziarahinya. Altar ini bersebelahan dengan ruang berdoa umat Islam. Sungguh harmonis.
Sunan Gunung Jati adalah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. Umat Tionghoa sejak dulu juga menghormatinya.
Istri Sunan Gunung Jati adalah bangsawan China bernama Ong Tien Nio. Dia meninggal usai melahirkan anak pertama Sunan Gunung Jati dan dimakamkan di tempat yang sama dengan Sunan Gunung Jati.
Warga Tionghoa membangun altar untuk menziarahinya. Altar ini bersebelahan dengan ruang berdoa umat Islam. Sungguh harmonis.
13
Ikan Dewa Kuningan
Pernah dengar nama ikan dewa? Ikan apakah ini? Inilah salah satu keunikan Indonesia yang berada di Cibulan, Kuningan. Di sana ada kolam renang yang berisi ikan keramat yang disebut ikan dewa.
Ini bukan kolam renang modern yang penuh kaporit, melainkan kolam renang dengan air yang bersumber dari mata air alami yang menyegarkan dan bebas kimia. Tidak heran ikan bisa hidup di dalamnya.
Ikan dewa ini disebutkan sebagai leluhur ikan mas modern. Gennya selalu terjaga dan tidak tercampur karena masyarakat menjaganya. Wisatawan bisa berenang, bermain dan berfoto bersama ikan dewa ini.
14
Candi Sukuh, Kembaran Piramida Aztec
Siapa sangka, ada candi di Kabupaten Karanganyar yang
bentuknya menyerupai Piramida Aztec di Amerika Tengah. Candi ini bernama
Candi Sukuh.
Bentuknya adalah piramid dengan tangga utama dan puncak yang terpotong. Sungguh mirip dengan piramida Suku Maya namun dalam versi mini. Kenapa bentuknya mirip, itu masih misterius.
Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu adalah candi Hindu dengan relief yang menggambarkan seksualitas. Namun ini bukan cabul, lho. Seksualitas di zaman dahulu terkait dengan kesuburan. Candi Sukuh adalah salah satu keunikan Indonesia yang harus dilestarikan.
Bentuknya adalah piramid dengan tangga utama dan puncak yang terpotong. Sungguh mirip dengan piramida Suku Maya namun dalam versi mini. Kenapa bentuknya mirip, itu masih misterius.
Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu adalah candi Hindu dengan relief yang menggambarkan seksualitas. Namun ini bukan cabul, lho. Seksualitas di zaman dahulu terkait dengan kesuburan. Candi Sukuh adalah salah satu keunikan Indonesia yang harus dilestarikan.
15
Umbul Ponggok, Snorkeling Tapi di Gunung
Indonesia sungguh ajaib karena di negeri ini, snorkeling
tak harus di laut. Di Klaten, Jawa Tengah ada kolam Umbul Ponggok yang
bisa dipakai untuk snorkeling. Pengalaman snorkeling di kolam yang ada
di kaki Gunung Merapi itu tak kalah seru lho dengan di laut.
Selama snorkeling, banyak ikan air tawar yang akan berenang bersama traveler. Snorkeling juga terasa lebih santai karena tidak berombak seperti di laut.
Airnya begitu jernih dan asyik untuk foto-foto underwater. Tak sedikit traveler yang snorkeling sambil berburu foto, kemudian mengunggahnya ke media sosial. Kalau mau foto pre wedding underwater di sini pun bisa.
Selama snorkeling, banyak ikan air tawar yang akan berenang bersama traveler. Snorkeling juga terasa lebih santai karena tidak berombak seperti di laut.
Airnya begitu jernih dan asyik untuk foto-foto underwater. Tak sedikit traveler yang snorkeling sambil berburu foto, kemudian mengunggahnya ke media sosial. Kalau mau foto pre wedding underwater di sini pun bisa.
16
Gua Gong di Pacitan
Indonesia punya banyak sekali objek wisata gua. Dari
sekian banyak gua yang ada, Gua Gong di Pacitan, Jawa Timur bisa
dibilang istimewa.
Jika batu di dalam gua dipukul maka akan mengeluarkan suara seperti gong. Saat berkunjung ke dalam gua, traveler juga akan dibuat kagum dengan pemandangan memesona.
Buang jauh-jauh bayangan gua yang gelap karena di dalam Gua Gong sudah dipasangi lampu di berbagai sisinya. stalaktit dan stalagmit gua pun tampak berwarna-warni.
Jika batu di dalam gua dipukul maka akan mengeluarkan suara seperti gong. Saat berkunjung ke dalam gua, traveler juga akan dibuat kagum dengan pemandangan memesona.
Buang jauh-jauh bayangan gua yang gelap karena di dalam Gua Gong sudah dipasangi lampu di berbagai sisinya. stalaktit dan stalagmit gua pun tampak berwarna-warni.
17
Cahaya Surgawi Gua Jomblang, Gunungkidul
Gua Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta
menawarkan pemandangan efek cahaya unik. yang belum tentu bisa ditemukan
di tempat lain. Banyak yang menyebutnya sebagai cahaya surgawi.
Untuk bisa melihat cahaya 'surga', datanglah ke Gua Jomblang sekitar pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian wisatawan harus menyusuri lorong di dalam gua yang mengarah ke Gua Grubug. Setelah berjalan sekitar 15 menit, akan ada stalagmit besar berwarna hijau kecoklatan.
Di sanalah biasanya akan terlihat cahaya 'surga' yang begitu fotogenik. Apalagi jika cuaca sedang cerah-cerahnya, sinar matahari tampak menembus kegelapan gua dengan sempurna dan menampilkan efek cahaya yang begitu memesona.
Untuk bisa melihat cahaya 'surga', datanglah ke Gua Jomblang sekitar pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian wisatawan harus menyusuri lorong di dalam gua yang mengarah ke Gua Grubug. Setelah berjalan sekitar 15 menit, akan ada stalagmit besar berwarna hijau kecoklatan.
Di sanalah biasanya akan terlihat cahaya 'surga' yang begitu fotogenik. Apalagi jika cuaca sedang cerah-cerahnya, sinar matahari tampak menembus kegelapan gua dengan sempurna dan menampilkan efek cahaya yang begitu memesona.
18
Potong Rambut Gimbal di Dieng
Ada sebuah keunikan di kalangan masyarakat Dieng. Entah
kenapa, sebagian anak-anak di sana memiliki rambut gimbal. Rambut yang
istimewa itu harus dipotong dalam prosesi upacara ruwatan rambut gimbal.
Upacara tersebut biasanya menjadi salah satu rangkaian event Dieng Culture Festival di Komplek Candi Arjuna, jadi wisatawan pun bisa menyaksikannya. Upacara akan diawali dengan kirab dari rumah pemangku adat desa. Kemudian beberapa anak-anak berambut gimbal akan diarak ke Candi Arjuna naik delman.
Rambut anak-anak itu akan dipotong secara bergantian oleh pejabat daerah setempat. Biasanya, setelah rambut gimbal dipotong melalui ruwatan, rambut akan tumbuh normal seperti anak-anak lain dan tidak akan sakit-sakitan. Tapi jika dicukur tidak melalui ruwatan, anak-anak itu diyakini jadi gampang sakit.
Upacara tersebut biasanya menjadi salah satu rangkaian event Dieng Culture Festival di Komplek Candi Arjuna, jadi wisatawan pun bisa menyaksikannya. Upacara akan diawali dengan kirab dari rumah pemangku adat desa. Kemudian beberapa anak-anak berambut gimbal akan diarak ke Candi Arjuna naik delman.
Rambut anak-anak itu akan dipotong secara bergantian oleh pejabat daerah setempat. Biasanya, setelah rambut gimbal dipotong melalui ruwatan, rambut akan tumbuh normal seperti anak-anak lain dan tidak akan sakit-sakitan. Tapi jika dicukur tidak melalui ruwatan, anak-anak itu diyakini jadi gampang sakit.
19
Afrika Ala Situbondo
Tak harus jauh-jauh ke Afrika untuk safari di padang
savana yang penuh satwa liar. Petualangan seperti di Afrika itu bisa
dirasakan di Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur.
Kurang lebih 12 km dari pintu masuk taman nasional, wisatawan akan melihat padang savana luas seperti di Afrika. Satwa liar pun bebas berlarian kesana-kemari di sini. Ada rusa, monyet, kerbau, banteng, burung, dan lain sebagainya.
Traveler bisa menikmati petualangan Africa Van Java sambil foto-foto di taman nasional ini. Menikmati sunset di sini juga asyik, pemandangannya memanjakan mata. Kala malam tiba, langit bertabur bintang pun akan menyapa traveler.
Kurang lebih 12 km dari pintu masuk taman nasional, wisatawan akan melihat padang savana luas seperti di Afrika. Satwa liar pun bebas berlarian kesana-kemari di sini. Ada rusa, monyet, kerbau, banteng, burung, dan lain sebagainya.
Traveler bisa menikmati petualangan Africa Van Java sambil foto-foto di taman nasional ini. Menikmati sunset di sini juga asyik, pemandangannya memanjakan mata. Kala malam tiba, langit bertabur bintang pun akan menyapa traveler.
20
Api Biru Kawah Ijen, Banyuwangi
Fenomena api biru hanya ada dua di dunia, yaitu di
Indonesia dan Islandia. Di Tanah Air, api biru dapat ditemukan di Kawah
Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Fenomena yang pertama kali dilihat warga setempat tahun 1950-an itu tentunya menarik turis lokal dan mancanegara untuk datang ke Kawah Ijen. Api biru dapat disaksikan sejak matahari tenggelam sampai matahari terbit. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah dini hari hingga jam 05.00 WIB.
Fenomena yang pertama kali dilihat warga setempat tahun 1950-an itu tentunya menarik turis lokal dan mancanegara untuk datang ke Kawah Ijen. Api biru dapat disaksikan sejak matahari tenggelam sampai matahari terbit. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah dini hari hingga jam 05.00 WIB.
21
Air Terjun Langsung ke Laut di Madura
Jalan-jalan ke Madura, jangan lupa sambangi Air Terjun
Toroan. Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter ini begitu unik
dengan air yang mengalir langsung ke laut.
Suasana alam sekitarnya masih tampak asri dan sejuk dengan pepohonan hijau yang tumbuh subur. Santai sejenak sambil menikmati keindahan air terjun pun bakalan menyenangkan. Fasilitas untuk wisatawan di sini juga cukup memadai, seperti toilet umum dan tempat penjual makanan serta minuman.
Suasana alam sekitarnya masih tampak asri dan sejuk dengan pepohonan hijau yang tumbuh subur. Santai sejenak sambil menikmati keindahan air terjun pun bakalan menyenangkan. Fasilitas untuk wisatawan di sini juga cukup memadai, seperti toilet umum dan tempat penjual makanan serta minuman.
22
Tradisi Ciuman Omed-omedan di Bali
Bali punya tradisi unik saling berciuman yang disebut
Omed-omedan. Setelah Nyepi, muda-mudi Desa Sesetan di Bali yang belum
menikah melakukan tradisi Omed-omedan.
Dalam bahasa Bali, Omed-omedan memiliki arti tarik menarik. Namun selain saling tarik, mereka juga akan berciuman dan diguyur air.
Kebersaamaan dan kekeluargaan yang dirasakan tercurah dengan 'gelut' yang berarti saling berpelukan, 'diman' atau mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, 'siam' yang berarti siram dan 'kedengin' yang berarti tarik menarik.
Dalam bahasa Bali, Omed-omedan memiliki arti tarik menarik. Namun selain saling tarik, mereka juga akan berciuman dan diguyur air.
Kebersaamaan dan kekeluargaan yang dirasakan tercurah dengan 'gelut' yang berarti saling berpelukan, 'diman' atau mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, 'siam' yang berarti siram dan 'kedengin' yang berarti tarik menarik.
23
Mayat Digeletakan Tapi Wangi di Trunyan
Masyarakat Desa Trunyan di Kabupaten Bangli, Bali, punya tradisi unik seputar pemakaman. Tak seperti masyarakat Hindu pada umumnya yang melakukan ngaben, jenazah di Desa Trunyan tidak dibakar atau dikubur. Jenazah diletakkan begitu saja di atas tanah pada Kuburan Trunyan.
Uniknya, bau jenazah yang ada tidak tercium. Sebaliknya, malah tercium bau wangi yang berasal dari pohon Taru Menyan. Pohon tersebut memang menaungi jenazah dan menyebarkan wangi yang menutupi bau jenazah.
24
Cacing Nyale yang Unik di Lombok
Lombok selain punya pantai, juga punya budaya unik
bernama Festival Bau Nyale. Nama festival Bau Nyale sendiri diambil dari
bahasa suku setempat, yaitu suku Sasak.
Kata Bau berarti menangkap, sedangkan Nyale adalah cacing laut yang biasa hidup di lubang-lubang batu karang. Legenda menyebutkan, Cacing Nyale ini sebenarnya adalah penjelmaan dari Puteri Mandalika dari Kerajaan Johor di Lombok Tengah yang cantik jelita.
Setiap tahun, hari dimana Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut pada tanggal 20 bulan ke 10 dalam penanggalan Suku Sasak diperingati dengan acara Bau Nyale, alias menangkap Cacing Nyale. Konon cacing ini hanya keluar sekali dalam setahun.
Kata Bau berarti menangkap, sedangkan Nyale adalah cacing laut yang biasa hidup di lubang-lubang batu karang. Legenda menyebutkan, Cacing Nyale ini sebenarnya adalah penjelmaan dari Puteri Mandalika dari Kerajaan Johor di Lombok Tengah yang cantik jelita.
Setiap tahun, hari dimana Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut pada tanggal 20 bulan ke 10 dalam penanggalan Suku Sasak diperingati dengan acara Bau Nyale, alias menangkap Cacing Nyale. Konon cacing ini hanya keluar sekali dalam setahun.
25
Danau Air Asin di Satonda
Aneh tapi nyata, terdapat danau air asin di Pulau
Satonda, Dompu, NTB. Konon Pulau Satonda muncul akibat letusan Gunung
Tambora pada ratusan tahun silam. Terbentuknya danau air asin,
diakibatkan oleh tsunami akbat letusan gunung yang membuat air laut
membanjiri pulau.
Uniknya, Pulau Satonda masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Tepat di pinggir Danau Satonda pun terdapat sebuah pohon kalibuda yang konon dipercaya dapat mengabulkan keinginan. Boleh percaya boleh tidak.
Uniknya, Pulau Satonda masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Tepat di pinggir Danau Satonda pun terdapat sebuah pohon kalibuda yang konon dipercaya dapat mengabulkan keinginan. Boleh percaya boleh tidak.
26
Komodo, Si Naga Purba
Siapa yang tidak mengenal komodo? Reptil langka yang
hanya ada di NTT, Indonesia ini punya julukan Si Naga Purba. Hewan yang
dipercaya sebagai salah satu keturunan dinosaurus yang tersisa di muka
ini memang berbahaya namun juga memesona.
Traveler yang ingin melihatnya bisa mampir ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca yang bersebelahan. Dengan melakukan trekking bersama para ranger atau pemandu profesional, Anda dapat melihatnya langsung dari dekat.
Traveler yang ingin melihatnya bisa mampir ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca yang bersebelahan. Dengan melakukan trekking bersama para ranger atau pemandu profesional, Anda dapat melihatnya langsung dari dekat.
27
Pantai Berwarna Pink
Nama Pantai Pink di Flores tentunya tidak kalah populer
dengan Komodo. Jika ingin melihatnya, pantai unik ini berlokasi di
sebelah barat Pulau Komodo, masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Diduga, warna pasir yang berwarna pink di pantai ini berasal dari pecahan karang dan biota laut di sana. Waktu terbaik melihat warna pinknya adalah saat matahari sedang terik-teriknya.
Diduga, warna pasir yang berwarna pink di pantai ini berasal dari pecahan karang dan biota laut di sana. Waktu terbaik melihat warna pinknya adalah saat matahari sedang terik-teriknya.
28
Tradisi Bersih Rumah Pakai Kotoran Sapi
Di Desa Sade, Rembitan, Lombok Tengah, Anda bisa mengenal
kehidupan Suku Sasak yang merupakan suku asli di Lombok. Di sana pula,
Anda dapat melihat rumah adatnya yang bernama Bale Tani dengan keunikan
dilumuri kotoran kerbau!
Tapi tidak semua bagian rumah dilumuri kotoran kerbau, melainkan hanya bagian lantainya saja. Kotoran kerbau yang digunakan adalah yang sudah kering dan dicampur air lalu dilumuri ke lantai. Tujuannya untuk menghilangkan debu-debu yang menempel dan membuat lantai kuat.
Tapi tidak semua bagian rumah dilumuri kotoran kerbau, melainkan hanya bagian lantainya saja. Kotoran kerbau yang digunakan adalah yang sudah kering dan dicampur air lalu dilumuri ke lantai. Tujuannya untuk menghilangkan debu-debu yang menempel dan membuat lantai kuat.
29
Rumah Kerucut di Desa Wae Rebo
Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
punya rumah adat unik berbentuk kerucut. Mbaru Niang, begitu nama rumah
adat tersebut.
Mbaru Niang adalah rumah adat yang terdiri dari 5 tingkat dengan atapnya kerucut yang khas. Lantai pertama digunakan untuk tempat tinggal sang penghuni, sementara lantai kedua adalah tempat menyimpan bahan makanan dan barang.
Lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan benih tanaman untuk bercocok tanam. Dua lantai terakhir digunakan untuk aneka sesajian yang disimpan pemilik rumah untuk para leluhurnya.
Mbaru Niang adalah rumah adat yang terdiri dari 5 tingkat dengan atapnya kerucut yang khas. Lantai pertama digunakan untuk tempat tinggal sang penghuni, sementara lantai kedua adalah tempat menyimpan bahan makanan dan barang.
Lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan benih tanaman untuk bercocok tanam. Dua lantai terakhir digunakan untuk aneka sesajian yang disimpan pemilik rumah untuk para leluhurnya.
30
Danau Tiga Warna di Kelimutu, NTT
Bisa dibilang, Danau Kelimutu adalah magnet terkuat bagi
turis mancanegara di NTT. Betapa tidak, tiga danau vulkanis ini memiliki
warna berbeda. Adat istiadat yang kental pun sudah menjadi satu
kesatuan dengan keindahan danau tersebut.
Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal.
Danau kedua dipercaya menjadi rumah bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.
Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal.
Danau kedua dipercaya menjadi rumah bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.
31
Sawah Jaring Laba-laba di Cancar, Flores
Sawah kotak-kotak itu sih biasa, di berbagai negara Asia
ada. Tapi kalau sawah dengan formasi jaring laba-laba, mungkin
satu-satunya di dunia itu hanya di Cancar, Kabupaten Manggarai, NTT.
Dari ketinggian sawah ini tampak berbentuk jaring laba-laba.
Sebagian turis menyangka sawah ini merupakan 'crop circle' yang dibuat oleh alien. Namun faktanya, sawah ini sengaja dibuat dengan bentuk tersebut oleh ketua adat setempat dengan filosofi luhur kehidupan harmonis
Untuk sampai di Cancar, traveler bisa memulai perjalanan dari Kota Ruteng hingga Pasar Cancar. Dari sana Anda akan menemukan jalan kecil menuju Desa Cancar.
Sekitar 3 km ke depan, pengunjung akan bertemu dengan tanjakan cukup yang cukup terjal. Di sini, motor sudah tidak bisa masuk, warga desa Cancar akan menyambut dan mempersilakan pengunjung mengisi buku tamu.
Sebagian turis menyangka sawah ini merupakan 'crop circle' yang dibuat oleh alien. Namun faktanya, sawah ini sengaja dibuat dengan bentuk tersebut oleh ketua adat setempat dengan filosofi luhur kehidupan harmonis
Untuk sampai di Cancar, traveler bisa memulai perjalanan dari Kota Ruteng hingga Pasar Cancar. Dari sana Anda akan menemukan jalan kecil menuju Desa Cancar.
Sekitar 3 km ke depan, pengunjung akan bertemu dengan tanjakan cukup yang cukup terjal. Di sini, motor sudah tidak bisa masuk, warga desa Cancar akan menyambut dan mempersilakan pengunjung mengisi buku tamu.
32
Bayangan Hilang di Pontianak
Di seluruh dunia, hanya ada 12 negara yang dilewati Garis
Khatulistiwa termasuk Indonesia. Pontianak adalah 1 dari 2 kota dunia
yang pas dilewati garis imajiner ini. Hal itu membuat Pontianak punya
keajaiban.
Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, diperingati hari kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak. Titik kulminasi merupakan titik di mana matahari tepat berada di atas Garis Khatulistiwa sehingga bayangan benda di tempat ini hilang.
Pada saat fenomena alam ini berlangsung, bayangan tugu akan menghilang sementara waktu. Hal sama juga terjadi pada benda-benda yang ada di sekeliling Tugu Khatulistiwa, termasuk bayangan wisatawan.
Tak sedikit masyarakat dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan peristiwa bayangan hilang di Tugu Khatulistiwa.
Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, diperingati hari kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak. Titik kulminasi merupakan titik di mana matahari tepat berada di atas Garis Khatulistiwa sehingga bayangan benda di tempat ini hilang.
Pada saat fenomena alam ini berlangsung, bayangan tugu akan menghilang sementara waktu. Hal sama juga terjadi pada benda-benda yang ada di sekeliling Tugu Khatulistiwa, termasuk bayangan wisatawan.
Tak sedikit masyarakat dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan peristiwa bayangan hilang di Tugu Khatulistiwa.
33
Atraksi Ilmu Kebal Cap Go Meh di Singkawang
15 Hari setelah Tahun Baru Imlek, kaum Tionghoa di
seluruh dunia merayakan Cap Go Meh yang dimaksudkan sebagai penutup dari
rangkaian perayaan Tahun Baru. Di Singkawang, Kalimantan Barat, budaya
tersebut tetap ada dan telah berakulturasi dengan kearifan lokal berupa
Pawai Tatung.
Tatung merupakan istilah untuk orang sakti yang kebal, di mana mereka mempertontonkan kesaktiannya setiap perayaan Cap Go Meh. Dalam posisi kerasukan, para tatung mempertunjukkan ilmu kesaktiannya.
Pipi ditusuk sampai tembus, kebal senjata tajam, mengupas kelapa dengan gigi dan aksi mendebarkan lainnya. Semua itu siap membuat jantung penonton seperti mau copot!
Tatung merupakan istilah untuk orang sakti yang kebal, di mana mereka mempertontonkan kesaktiannya setiap perayaan Cap Go Meh. Dalam posisi kerasukan, para tatung mempertunjukkan ilmu kesaktiannya.
Pipi ditusuk sampai tembus, kebal senjata tajam, mengupas kelapa dengan gigi dan aksi mendebarkan lainnya. Semua itu siap membuat jantung penonton seperti mau copot!
sumber: http://travel.detik.com/traveladdict/50wisataunik
0 komentar:
Posting Komentar