BUDAYA RAMAH – TAMAH DAN GOTONG ROYONG PEMERSATU BANGSA INDONESIA
Oleh:heri purdianto
A. Budaya ramah – tamahBangsa Indonesia merupakan bangsa yang istimewa dan unik. Keistimewaan itu terletak pada kekayaan alam yang melimpah ruah. Sedangkan keunikan itu terletak pada keragaman budaya yang dimilki setiap daerah masing – masing. Selain itu Indonesia terkenal sebagai negara yang sangat ramah sejak zaman dahulu. Keramah – tamahan itu berarti baik hati, menarik budi bahasanya, tutur katanya, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan. Dan ramah – tamah itu tidak akan pernah luntur meskipun saat ini banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia serta dapat membaur menjadi satu dalam era kehidupan yang serba digital.
Keramah – tamahan yang dimilki bangsa Indonesia merupakan modal budaya yang sangat besar manfaatnya dalam upaya menjalin kerjasama baik antar warga Indonesia sendiri maupun dengan warga negara lain.
Beberapa contoh keramahan yang dimilki masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari – hari antara lain sebagai berikut :
1. Dalam kehidupan keluarga.
Keluarga adalah bagian utama dalam kehidupan, dimanapun kapanpun kita tetap membutuhkan keluarga, baik dalam keadaan senang maupun susah. Untuk membuktikan hal tersebut tidak membutuhkan suatu pernyataan yang menguatkan masih ada hubungan antar keluarga dimanapun dan kapanpun kita berada. Namun semua itu dapat kita lakukan setiap saat baik dengan sengaja maupun tidak sengaja kita melakukan misalnya dengan menyapa atau memberikan ucapan selamat pada saat yang tepat, mencurahkan seluruh kasih sayang dengan ikhlas dan tulus, bisa juga menunjukan sikap peduli terhadap anggota keluarga. Maksudnya peduli terhadap permasalahan atau kesulitan yang dihadapi baik permasalahan kecil maupun besar, baik dari segi tenaga, pikiran, maupun materi. Disisi lain keluarga merupakan tempat kita belajar dalam lingkup yang kecil untuk saling mengerti, menyayangi dan itu dapat kita wujudkan salah satunya dengan mewujudkan keramahan antar anggota keluarga. Keramah – tamahan dalam keluarga apabila ada masalah yang sudah dapat terslesaikan melalui telefon / HP namun alangkah lebih akrab dan sambungnya keluarga itu duduk besama dalam musyawarah.
2. Dalam kehidupan di sekolah.
Ramah – tamah perlu ditanamkan terhadap anak – anak sejak kecil, yaitu dimulai dari ramah terhadap teman, guru, dan semua warga sekolah. Misalnya saling ucap salam, membantu meringankan beban yang sedang dihadapi. Apabila ramah – tamah sudah terbina dalam diri siswa maka siswa akan mudah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, dan tentunya kerja samapun juga akan terwujud dengan sendirinya. Misalnya kerjasama itu terwujud dalam hal kerjasamanya guru dengan murid melaksanakan pembelajaran, kerjasamanya antar siswa, siswa dengan penjaga,siswa dengan tukang kebun dalam masalah keamanan, ketertiban dan kebersihan. Selain itu untuk mempermudahkan kerjasama antar warga sekolah diera modern ini semua dimudahkan dengan kecanggihan media elektronik.
3. Dalam kehidupan di lingkungan tempat tinggal.
Untuk mendapatkan tempat yang aman, tentram, damai kita juga memerlukan interaksi yang baik dengan lingkungan, keakraban dengan tetangga, serta informasi – informasi yang menciptakan kerukunan antar tetangga. Ditempat itulah kita dapat melepas lelah, beristirahat yang cukup, dan berlindung. Hal ini dapat kita buktikan misalnya dengan gemar tegur sapa yang baik, menghadiri hajatan tetangga yang sedang mendirikan rumah atau biasanya disebut dengan istilah gugur gunung. Komunikasi antar lingkungan tidak cukup hanya lewat SMS atau telefon, tetapi tetap membutuhkan saling tatap muka untuk sekedar musyawarah atau menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Media elektronik memiliki dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat misalnya dapat jadi sarana komunikasi namun juga memiliki dampak negatif.
Dengan keramah – tamahan itu kita akan mampu mewujudkan sikap :
1.mengakui persamaan harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.saling mencintai sesama manusia.
3.mengembangkan sikap tenggang rasa.
4.saling menghormati.
5.saling menolong / gotong royong
B. Budaya Gotong – Royong
Gotong – royong juga merupakan watak asli bangsa Indonesia.
Dengan gotong – royong bangsa Indonesia dapat menjaga kerukunan antar kelompok masyarakat. Kesenjangan antar masyarakat perlahan akan terkikis dengan budaya gotong – royong. Orang yang kuat berusaha membantu orang yang lemah. Sehingga antara si kuat dan silemah saling menghargai dan menghormati, begitu pula antara simiskin dan sikaya tidak akan ada lagi kesenjangan diantara mereka. Sikaya tidak mengunggul – unggulkan kekayaanya karena merasa semua sama tidak ada perbedaan, ketika bergotong royong semua sama ringan sama dijinjing berat sama dipikul.semuanya saling membantu, duduk sama rata ,berdiri sama tinggi untuk menyelesaikan pekrjaan yang dihadapi.Meskipun saat ini banyak masyarakat yang terpedaya oleh budaya asing namun jangan sampai budaya – budaya asli Indonesia terkalahkan. Misalnya meskipun sudah banyak media elektronik yang serba canggih, yang dapat membantu kita saling bertegur sapa namun bila bertatap muka kita tetap saling ucap salam, ataupun sekedar senyum.
Ada beberapa sikap kegiatan yang dapat dilakukan sebagai wujud gotong royong, yaitu sebagai berikut :
1.Mengeluarkan dana untuk membantu perbaikan jalan.
2.Bekerja bakti dalam memperbaiki sarana lingkungan, seperti saluran air atau got.
3.Bekerja sama menolong warga yang mengalami penderitaan akibat dari bencana alam atau kemiskinan.
4.Bekerja sama menyelesaikan pendirian rumah tetangga.
5.Bekerja sama dalam hal menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Gotong – royong bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan masyarakat indonesia.
Akan tetapi meskipun demikian kita perlu memikirkan yang akhir – akhir ini banyak kita temukan masyarakat yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama semua itu muncul akibat dari sifat egois, sifat acuh tak acuh, sifat sombong atas kekayaan yang dimilki, gaya hidup modern. Bahkan mayoritas orang yang hidup di desa bergaya hidup orang yang tinggal di kota.
Untuk mengikuti gaya hidup modern yang serba elektronik canggih baik pengaruh budaya barat yang mucul dari pendatang asing, tontonan televisi, maupun internet, tidak berarti kita meninggalkan ajaran – ajaran atau budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia. Kita dapat mengikuti perkembangan gaya hidup modern dengan menyaringnya terlebih dahulu dan tentunya tidak melanggar aturan – aturan masyarakat maupun ajaran – ajaran agama seperti ramah – tamah dan gotong royong. Gotong royong dapat diibaratkan seperti sapu lidi, sapu lidi dapat dikatakan sapu dan dapat membersihkan kotoran apabila terdiri dari banyak lidi yang diikat kuat sehingga dapat gotong – royong atau bersama – sama menyingkirkan kotoran atau sampah, namun jika hanya terdapat satu lidi dia tidak dapat dikatakan sapu karena tidak dapat digunakan membersihkan sampah atau kotoran. Dan tentunya harapan dan cita – cita kita semua adalah seluruh masyarakat indonesia seperti sapu lidi tadi yang dapat bekerjasama dalam segala hal terutama dalam menjaga negeri ini. Baik dari para koruptor maupun penjajah – penjajah lain. Dengan adanya budaya ramah – tamah dan gotong – royong bangsa Indonesia akan lebih mudah bersatu, bahkan menjadi pemersatu bangsa indonesia yang banyak memiliki keragaman suku, bahasa, budaya, adat istiadat dan lain sebagainya.
Gotong royong dapat kita wujudkan baik didalam lingkup keluarga, sekolah maupun dimasarakat,apabila gotong royong ini dapat terwujud dalam semua lingkup, dengan sendirinya kesatuan dan persatuan di negara ini akan tetap terjaga.meskipun di jaman yang serba modern, yang penuh dengan teknologi canggih, teknologi digital, tetapi jangan sampai budaya gotong royong dan ramah tamah ini luntur bahkan hilang dari kehidupan masarakat indonesia, kita harus bisa menyatukan budaya leluhur, termasuk gotong royong dan ramah tamah ini dengan kemajuan jaman.artinya teknologi digital kita jadikan sarana unutuk lebih meningkatkan budaya gotong royong maupun ramah tamah dalam kehidupan sehari hari.
SUMBER :https://segorojawatimur.wordpress.com/2013/05/10/budaya-ramah-tamah-dan-gotong-royong-pemersatu-bangsa-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar